Sebagi seorang yang memiliki garis keturunan Tionghoa dimana kakek adalah warga keturunan, ,masih teringat ketika masih kecil tatkala taun baru imlek kami sekeluarga berkumpul, makan-makan dan tak lupa hal yang paling ditunggu yaitu pembagian Angpao. Tapi karena kami sekeluarga adalah muslim termasuk kakek saya, perayaan Implek kami anggap sebagai budaya turun temurun, dan ketika kakek telah meninggal, perayaan itu pun telah jarang dilaksanakan.
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan
terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama
bulan pertama (Tionghoa: 正月;
pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh 十五冥 元宵节 di tanggal kelima belas (pada saat bulan
purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam
pergantian tahun".
Sebenarnya penanggalan Tionghoa
dipengaruhi oleh 2 system kalender, yaitu sistem Gregorian dan sistem
Bulan-Matahari, dimana satu tahun terbagi rata menjadi 12 bulan sehingga tiap
bulannya terdiri dari 29 ½ hari. Penanggalan ini masih dilengkapi dengan
pembagian 24 musim yang amat erat hubungannya dengan perubahan-perubahan yang
terjadi pada alam, sehingga pembagian musim ini terbukti amat berguna bagi pertanian
dalam menentukan saat tanam maupun saat panen. Sebagai contoh Permulaan musim
semi, Musim hujan, Musim serangga dan seterusnya
Selain dari pembagian musim di atas, dalam
penanggalan Tionghoa juga dikenal istilah Tian Gan dan Di Zhi yang merupakan
cara unik dalam membagi tahun-tahun dalam hitungan siklus 60 tahunan. Masih ada
lagi hitungan siklus 12 tahunan, yang kita kenal dengan “Shio”, yaitu Tikus,
Sapi, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, Babi.
Dirayakan di daerah dengan populasi suku
Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang
Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis
Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas. Ini
termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873). Di
Daratan Tiongkok, Hong Kong, Makau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia,
Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi suku Han
yang signifikan, Tahun Baru Imlek juga dirayakan, dan pada berbagai derajat,
telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.
Dalam merayakan Imlek, terdapat beberapa hal unik atau khas diantaranya :
1. Warna merah
Memiliki makna sejahtera, membawa berkah
dan hoki/keberuntungan , dan
dipercaya ditakuti oleh Nian dan
dapat mengusir setan dan roh jahat.
2. Petasan
Imlek sangat identik dengan Petasan.
Petasan dipercaya memiliki makna sebagai penghalang dalam menakut-nakuti
monster yang berusaha untuk mengacaukan perayaan tersebut.
Selain itu, menyalakan petasan ketika
Imlek merupakan sebuah tradisi turun temurun yang sudah di lakukan sejak zaman
dahulu hingga sekarang.
3. Kue keranjang
image : widyadara.blogspot.com |
Dalam menyambut Imlek, biasanya masyarakat
Tionghoa di China menyiapkan berbagai makanan manis baik sebelum maupun sesudah
perayaan Imlek.
4. Barongsai
image : antaranews.com |
Menurut kepercayaan orang China, singa
juga merupakan lambang kebahagiaan dan
kesenangan. Tarian Singa dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa
keberuntungan sehingga umumnya diadakan pada berbagai acara penting seperti
pembukaan restoran, pendirian klenteng, dan tentu saja perayaan tahun baru.
Dengan berbagai ciri khas yang
dimilikinya, tidak heran jika Barongsai banyak menarik antusiasme dari
masyarakat setempat.
5.Ang Pao
image : Tionghoa.info |
Angpao pada tahun baru Imlek mempunyai
istilah khusus yaitu "Ya Sui", yang artinya hadiah yang diberikan
untuk anak-anak berkaitan dengan pertambahan umur/pergantian tahun. Di zaman
dulu, hadiah ini biasanya berupa manisan, bonbon dan makanan. Untuk
selanjutnya, karena perkembangan zaman, orang tua merasa lebih mudah memberikan
uang dan membiarkan anak-anak memutuskan hadiah apa yang akan mereka
beli.Menurut tradisi hanya orang yang sudah menikah saja yang boleh memberikan
Angpao
6. Lentera/Lampion
image : kompas.com |
Lampion merah dianggap sebagai simbol
kebahagiaan, dan dipasang untuk event-event kegembiraan seperti Imlek. Lampion ini digambari dan dihiasi
ornamen-ornamen macam-macam, dan huruf-huruf kaligrafi. Lampion ada yang
terbuat dari kertas, kain, kulit binatang, dan dari bordiran-bordiran kain
sutra dan lain-lain.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_Baru_Imlek
http://www.imlek.com/
http://www.jendela-alam.com/imlek-dan-tradisinya.html