Tembakau Sebagai Pestisida Nabati

gambar : solopos.com
Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, seperti mengutip lirik sebuah lagu yang terkenal yang menggambarkan saking suburnya negeri ini hingga tongkat kayu dan batu pun bisa jadi tanaman. Tidaklah berlebihan lirik lagu tersebut, Tuhan telah memberi karunia yang sangat besar kepada negara Indonesia berupa kesuburan tanah dan sumberdaya lainnya. Berbagai budidaya tanaman berupa pertanian tanaman pangan dan perkebunan holtikultura sangat mudah untuk ditemukan memungkinkan industri pertanian atau agro industri maupun wisata pertanian atau agrowisata berkembang pesat seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Riset dan penelitian tentang pertanian atau perkebunan tengah digalakan menyangkut varietas unggul, pembibitan, rekayasa genetika, teknologi pengendalian hama termasuk dari sisi managerial dan pemasaran, tiada lain untuk lebih memaksimalkan hasil panen dalam rangka swadaya pangan maupun untuk meningkatkan kualitas untuk dapat bersaing dengan produk impor. Salah satu kendala yang dihadapi petani saat ini selain langkanya pupuk dan bibit juga masalh dalam pengendalian hama.
Kesulitan dalam masalah pengendalian hama ini adalah mahalnya harga pestisida sintetik maupun organik, dilain pihak keberadaan pestisida ini diperlukan untuk pengendalian hama yang dapat mengganggu tanaman yang berakibat pada rendahnya volume panen dan menurunnya pendapatan petani.
Diperlukan sebuah terobosan penting untuk mengatasi masalah pestisida ini. Penggunaan pestisida Sintetik selain harganya mahal juga mengandung resiko pencemaran lingkungan, sehingga mesti dicari pestisida yang murah tetapi tidak mencemari lingkungan. Salah satu solusinya adalah penggunaan pestisida nabati, yaitu pestisida yang berbahan dasar dari alam misalnya tumbuhan, pestisida ini tidak mencemari lingungan karena mudah terurai dan mudah hilang.
Cara kerja pestisida nabati ini diantaranya merusak perkembangan telur, larva, dan pupa serangga hama, membuat serangga hama menolak untuk makan, memblokir kemampuan makan serangga, mengusir serangga hama dll.
Kelebihan dan kekurangan Pestisida Nabati adalah :
Kelebihan, murah dan mudah dibuat, relatif ramah lingkungan, menghasilkan produk pertanian yang sehat bebas dari residu pestisida kimia.
Kekurangan, Cara kerja yang lambat, tidak tahan terhadap sinar matahari, kurang praktis, tidak tahan lama, pemakaian yang perlu berulang-ulang.
Adalah tiga orang mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil), Ade Hilman, Ikhsan Nugraha dan Nopi Sopiandi telah membuat dan menujicobakan pestisida nabati yang terbuat dari tembakau yang memiliki senyawa racun yaitu nikotin.
Cara Pembuatan Pestisida Nabati dari Tembakau adalah sbb :
  • Tembakau yang tidak layak jual dikeringkan 
  • Kemudian dihaluskan dengan cara ditumbuk atau dengan menggunakan blender
  • Setelah halus, rendam tembakau halus tadi dengan air sebanyak 1 liter selama 4 jam
  • Kemudian disaring hingga kita mendapatkan cairannya
Larutan dari hasil penyaringan tadi, tinggal diencerkan menggunaan 1 liter air, periksa kepekatannya, kalau terlalu gelap bisa ditambah air hingga mendapatkan warna cairan yang coklat teh, setelah itu tinggal disemprotkan.


Dikutip dari rubrik Kampus
Fatih Zam
kampus_pr@yahoo.com




Wisata Bahari

gambar : cyberedhoy.blogspot.com
Seperti kita bersama ketahui, Negera kita tercinta Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas, sumberdaya kelautan dengan aneka ragam ekosistem flora, fauna serta gejala alam dengan keindahan pemandangan merupakan potensi yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat, salah satunya menjadi kawasan wisata yang dapat menarik wisatawan untuk datang.
Sumber alam yang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata adalah berupa taman laut, pesisir pantai, flora berupa hutan, keaneka ragaman fauna dan berbagai bentuk ekosistem khusus. Pengertian wisata bahari ini adalah sebuah kegiatan wisata yang berkaitan dengan laut, pantai dan danau.
Selain ekosistem laut yang ditawarkan sebagai daya tarik wisata, saat ini telah dikemas berbagai event yang diselenggarakan di laut, pantai dan wilayah sekitarnya. Antara lain :
  1. Olah raga air, acara yang didukung oleh peralatan modern seperti speedboat, Diving, Snorkling, berselancar dll.
  2. Tradisional, acara yang diselenggarakan yang didasarkan pada adat dan budaya masyarakat setempat misalnya pesta nelayan yaitu suatu ritual sebagai bentuk syukur atas berlimpahnya hasil tangkapan ikan.
  3. Ekonomi Edukatif, bisa berupa kunjungan ke tempat pelelangan ikan, melihat proses penarikan jaring dari laut oleh nelayan
  4. Kuliner, sebagai suatu tempat yang khas, laut tentu saja menyajikan makanan yang bertemakan olahan hasil laut segar hal ini merupakan salah satu daya tarik wisata bahari
  5. Ekowisata Bahari, menyajikan ekosistem alam khas laut berupa hutan mangrove, taman laut serta fauna baik fauna dilaut maupun sekitar pantai.
Pemanfaatan dan pengembangan potensi wisata bahari ini, harus tetap menjamin kelestarian lingkungan hidup serta kearifan budaya masyarakat setempat, dengan tujuan sbb :
  1. Menjaga tetap berlangsungnya proses ekologis yang tetap mendukung sistem kehidupan.
  2. Melindungi keanekaragaman hayati.
  3. Menjamin kelestarian dan pemanfaatan spesies dan ekosistemnya



Wisata Belanja

gambar : tribunnews.com
Seperti sudah menjadi stigma bahwa belanja merupakan kegemaran ibu-ibu atau kaum wanita pada umumnya, tidak sedikit uang yang dikeluarkan untuk membeli kebutuhannya terutama produk fashion, perhiasan maupun pernak-pernik perawatan tubuh, namun saat ini belanja bukan saja menjadi bertujuan membeli suatu barang saja melainkan sudah menjadi event wisata bukan saja untuk kaum hawa melainkan untuk seluruh keluarga. Pengertian wisata belanja ini adalah suatu aktifitas wisata dengan mengunjungi daerah tertentu yang menyediakan berbagai barang atau jasa untuk dibeli.
Seperti yang pernah saya bahas di post sebelumnya mengenai banyaknya pengunjung yang datang ke kota Bandung terutama setiap akhir pekan, salah satu tujuannya adalah mengunjungi tempat berbelanja yang ada di kota yang dikenal dengan istilah Parijs Van Java ini. Tidak heran Bandung menjadi salah satu ikon wisata belanja yang ditandai dengan banyaknya Factory Outlet, boutique, Stock Center , Mall yang menyediakan berbagai barang kebutuhan para pengunjung terutama produk fashion, perhiasan maupun sentra industri yang memiliki kekhasan misalkan sentra industri sepatu Cibaduyut, sentra perdagangan kain Cigondewah, Pasar Seni Tamansari yang juga selalu menjadi tujuan wisata belanja ini.
Komponen pendukung wisata belanja guna menarik minat wisatawan berkunjung antara lain :
  1. Aksesibitas, segala aspek guna mendukung terselenggaranya wisata belanja berupa transfortasi yang meliputi akses menuju objek wisata, jalan yang memadai berikut pengelolaan lalu-lintas guna menghindari kemacetan.
  2. Ketersediaan produk yang dibutuhkan dengan harga jual yang kompetetif.
  3. Keamanan, jaminan akan keamanan dan kenyamanan pengunjung selama berbelanja.
  4. Fasilitas lain sebagai komponen pendukung yang dibutuhkan oleh pengunjung seperti lahan parkir,  tempat beribadah, akses komunikasi dan informasi, pelayanan produk perbankan, fasilitas kebersihan dll.
Apabila komponen-komponen diatas bisa dikelola secara baik, bukan tidak mungkin wisata belaja ini bisa bermutasi menjadi sebuah industri yang menjanjikan.

Tips Berlibur

Moment liburan anak-anak sekolah adalah moment yang tepat untuk kita sekeluarga menikmati waktu liburan dengan mengunjungi objek-objek wisata selain untuk berkumpul dengan keluarga sekaligus melepaskan kepenatan dan kejenuhan akibat rutinitas kerja sehari-hari.
Agar acara wisata kita bisa berjalan lancar, aman dan nyaman, tanpa dibebani dengan masalah-masalah diluar acara liburan, berikut saya berikan sedikit tips yang mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya :
  1. Sebaiknya acara liburan yang diisi dengan mengunjungi objek-objek wisata direncanakan jauh-jauh hari agar semua dapat dipersiapkan secara matang baik masalah lokasi yang akan dituju, masalah biaya akomodasi, maupun pengaturan waktu terutama yang waktu libur anak sekolah tidak bertepatan dengan libur pekerjaan.
  2. Untuk anda yang bekerja, sebelum berangkat berlibur ada baiknya semua perkerjaan kantor diselesaikan terlebih dahulu agar konsentrasi tidak terpecah pada saat menikmati acara liburan.
  3. Kenali lebih dekat lokasi objek wisata dan mintalah infomasi sebanyak mungkin paket wisata apa saja yang bisa kita dapatkan dari penyelenggara objek wisata yang akan kita tuju.
  4. Apabila wisata dilakukan secara rombongan sebaiknya beberapa hari sebelum kepergian, ada baiknya lokasi objek wisata terlebih dahulu di survey ketersediaan segala kebutuhan rombongan di lokasi objek wisata seperti penginapan, sarana transfortasi, akomodasi dan lain-lain berikut kemungkinan hambatan yang mungkin akan mengganggu perjalanan wisata.
  5. Persiapkan segala perlengkapan untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan baik selama perjalanan maupu pada saat berada di lokasi objek wisata.
  6. gambar : blog.travelkota.com
  7. Selain untuk berlibur dan melepaskan kejenuhan, terutama untuk anak-anak, pilihlah objek wisata yang tidak hanya memanjakan panca inder saja, namun ada baiknya memilih objek wisata yang memberikan nilai pendidikan berupa kearifan lokal maupun membangkitkan kesadaran akan kelestarian alam dan budaya setempat.
Selain dari tip-tip yang telah sampaikan diatas ada hal-hal yang tidak boleh kita lupakan, yaitu memohon perlindungan dari Allah SWT, Tuhan YME agar segala maksud dan tujuan kita menikmati acara liburan ini bisa berjalan lancar dan kembali kerumah dalam keadaan sehat dan siap menjalankan kembali kegiatan seperti sebelumnya.

Wisata Budaya

gambar : indonesia.travel
Keanekaragaman budaya yang ada disuatu tempat dapat dijadikan objek wisata untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Wisata budaya ini menyangkut kekhasan dan keunikan budaya , dapat berupa kesenian, upacara maupun hasil karya seni masyarakat setempat. 
  • Wisata budaya adalah bepergian bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil kebudayaan setempat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001 : 1274). 
  • Batasan yang lain wisata budaya adalah: Gerak atau kegiatan wisata yang dirangsang oleh adanya objek-objek wisata yang berwujud hasil-hasil seni budaya setempat: Adat istiadat, upacara agarna, tata hidup masyarakat, peninggalan sejarah, hasil seni, kerajinan-kerajinan rakyat dan sebagainya (R.S. Damardjati, 1989: 19) 

Wisata budaya ini memiliki unsur-unsur yang menjadi daya tarik wisatawan, diantaranya : 
  1. Event pertunjukkan yang dikemas dari budaya atau adat istiadat masyarakat setempat 
  2. Riset dan penelitian ilmiah serta kegiatan lain yang bersifat edukatif kultural 
  3. Unsur-unsur yang bersifat tangible atau kebendaan yang berupa hasil kerajinan yang bercirikan kearifan budaya setempat 
  4. Unsur lain yang dikemas dalam event wisata sejarah dan wisata pendidikan 
Namun wisata budaya ini memiliki efek negatif terhadap kelangsungan budaya itu sendiri, diantaranya : 
  • Terjadinya interaksi masyarakat tradisional dengan masyarakat modern yang memungkinkan adanya pola saling mempengaruhi, yang akan merubah pola kehidupan budaya masyarakat setempat. 
  • Komersialisasi wisata budaya yang berlebihan mengakibatkan adanya upaya untuk merubah kultur budaya apabila dinilai kurang memiliki nilai ekonomis. 
  • Terjadinya transformasi dari aktifitas sosial ke arah produk dan perkenalan dengan bentuk ekonomi yang baru akan sedikit banyak mengubah tata nilai struktur dan kultur masyarakat. 
Berkenaan dengan hal tersebut, muncul rambu-rambu untuk menekan dampak penurunan nilai-nilai budaya seperti yang ditulis kode etik pariwisata dunia, yaitu : 
“Kegiatan pariwisata harus dirancang sedemikian rupa untuk memungkinkan kelangsungan hidup dan berkembangnya hasil-hasil budaya , seni tradisional, dan seni rakyat, dan bukan sebaliknya menimbulkan terjadinya standarisasi dan penurunan hasil-hasil budaya tersebut”

Wisata Kuliner

gambar : bisnis-jabar.com
Beberapa tahun belakangan, setiap akhir pekan atau saat hari libur kota Bandung menjadi sesak oleh para pengunjung dari luarkota yang sengaja datang untuk berwisata ke kota kembang ini, salah satu yang menjadi tujuan wisata adalah keanekaragaman makanan yang tersedia baik makanan khas lokal, maupun makanan ala luar negeri. Hal ini mungkin terjadi bukan hanya di kota Bandung tetapi dikota-kota lain di Indonesia khususnya yang memiliki kekhasan dan keragaman makanan. Pada saat orang berkunjung ke suatu tempat untuk memburu makanan atau penganan sekaligus untuk berlibur membuat wisata ini menjadi lahan usaha wisata kuliner yang cukup menjanjikan.

Wisata Kuliner itu sendiri memiliki pengertian sebagai berikut :
  • Wisata yang menyediakan berbagai fasilitas pelayanan dan aktivitas kuliner yang terpadu untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang dibangun untuk rekreasi, relaksasi, pendidikan dan kesehatan. (http://file.upi.edu)
  • kunjungan ke suatu tempat yang merupakan produsen dari suatu makanan, festival makanan, restoran, dan lokasi-lokasi khusus untuk mencoba rasa dari makanan dan atau juga untuk memeroleh pengalaman yang didapat dari makanan khas suatu daerah yang merupakan motivasi utama seseorang untuk melakukan perjalanan wisata) (Hall & Sharples, dalam www.digilib.petra.ac.id)
  • Wisata kuliner adalah suatu perjalanan yang di dalamnya meliputi kegiatan mengonsumsi makanan lokal dari suatu daerah; perjalanan dengan tujuan utamanya adalah menikmati makanan dan minuman dan atau mengunjungi suatu kegiatan kuliner, seperti sekolah memasak, mengunjungi pusat industri makanan dan minuman; serta untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda ketika mengonsumsi makanan dan minuman (www.digilib.petra.ac.id)
Seperti halnya objek-objek wisata lainnya yang memiliki daya tarik tersendiri untuk datang berkunjung, wisata kuliner ini pun memiliki magnet yang kuat yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung, yaitu :
  • Keragaman aktivitas kuliner 
  • Makanan khas 
  • Lokasi yang nyaman dan bersih 
  • Desain ruangan (venue) yang unik dan menarik 
  • Pelayanan yang baik 
  • Pasar yang Competitive 
  • Harga dan proporsi nilai 
  • Peluang bersosialisasi 
  • Interaksi budaya dengan kuliner 
  • Suasana kekeluargaan 
  • Lingkungan yang menarik 
  • Produk tradisional,nasional & Internasional
(http://file.upi.edu)

Pariwisata

Pengertian pariwisata adalah suatu aktivitas untuk menghilangkan kepenatan atau kejenuhan akibat rutinitas sehari-hari  dengan bepergian kesuatu tempat yang memberikan suasana lain. Adapun pengertian dari berbagai ahli tentang pariwisata ini antara lain :
gambar : portal.paseban.com

" Perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktifitas dilakukan selama mereka tinggal ditempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk mememenuhi kebutuhan mereka ". (Marpaung 2002:13)

"berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan Pemerintah Daerah" (Undang-undang No. 10 Tahun 2009)

Pariwisata memiliki beberapa komponen yang mendukungnya, tiada lain agar acara wisata  memiliki kekhasan dan dapat terselenggara secara baik, adapun komponen dimaksud antara lain :

  1. Atraksi, segala sesuatu yang ada disuatu objek wisata yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung bisa berbentuk site attraction berupa tempat yang menarik, iklim, pemandangan serta objek-objek lain yang memiliki daya tarik maupun event atraction yaitu acara-acara yang berkaitan dengan pariwisata disuatu tempat yang dijadikan objek wisata.
  2. Aksesibilitas, segala sarana yang menunjang kemudahan kepada para wisatawan untuk berkunjung berupa transfortasi yang memadai berikut tarifnya yang terjangkau, kondisi jalan yang bagus, jarak tempuh ke lokasi wisata, jarak tempuh dll. Aksesibilitas menjadi sangat penting diperhatikan karena akan sangat berpengaruh bagi para wisatawan.
  3. Fasilitas, berupa sarana dan prasarana yang disediakan oleh pengelola suatu objek wisata dalam rangka memenuhi kebutuhan para wisatawan, misalnya sarana kebersihan, sarana ibadah, sarana komunikasi, tempat parkir, MCK dll yang merupakan kebutuhan penting bagi wisatawan selama berada dilokasi wisata.


Wisata Alam

Pengertian tentang Wisata Alam/Ekowisata mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Namun pada hakekatnya, pengertian ekowisata adalah sebagai berikut :
gambar : sinarpaginews.com
  • Suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian area yang masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat (Fandeli dan Mukhlison, 2000). 
  • Secara konseptual ekowisata dapat didefenisikan sebagai suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya dalam pengelolaan yang konservatif sehinggga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat (Dirjen Pariwisata, 1995). 
  • Masyarakat Ekowisata Indonesia pada tahun 1977 mendefenisikan ekowisata sebagai suatu kegiatan perjalanan wisata yang bertangggung jawab di daerah yang masih alami atau daerah-daerah yang dikelola dengan kaidah alam dimana tujuannya selain untuk menikmati keindahannya juga melibatkan unsur pendidikan, pemahaman dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi alam serta peningkatan pendapatan masyarakat setempat sekitar daerah tujuan ekowisata.
Visi Ekowisata/Wisata Alam adalah :
  • Ekowisata yang berasaskan konservasi terhadap keanekaragaman hayati dan ekositemnya merupakan prinsip yang penting dalam visi ekowisata, 
  • Pemberdayaan masyarakat lokal dan pembangunan ekonomi kerakyatan dapat menjadi landasan pengembangan untuk merumuskan misi. 
Misi Ekowisata/Wisata Alam adalah
  • Melestarikan alam dengan mengkonversi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. 
  • Penciptaan lapangan kerja setempat, pengembangan ekonomi kerakyatan, serta 
  • Peningkatan pendapatan lokal maupun regional secara adil, dapat dirumuskan sebagai strategi pengembangan ekowisata yang menentukan kewilayahannya berlandaskan ekosistem dan kesatuan pengelolaannya.
Ciri-ciri ekowisata menurut Fandeli dan Mukhlison (2000), mengandung unsur-unsur utama yaitu :
  1. Konservasi
  2. Edukasi dan pemberdayaan outbound
  3. Pemberdayaan masyarakat setempat
 Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengusaha ekowisata dalam kawasan hutan harus bersasaran :
  1. Melestarikan hutan dan kawasannya
  2. Mendidik semua orang untuk ikut melestarikan hutan yang dimaksud, baik pengunjung, karyawan perusahaan sendiri sampai dengan masyarakat di hutan dan sekitarnya
  3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar dengan demikian tidak menggangu hutan.



Agro Wisata

gambar : syarofatours.blogspot.com
Pernahkah anda berwisata ke sebuah kawasan pertanian atau perkebunan, selain kita dapat menikmati keindahan alam, kita juga diperbolehkan untuk memetik buah atau turut serta melakukan kegiatan pertanian atau perkebunan seperti mencangkul, memupuk atau bahkan ikut serta memanen hasil perkebunan dengan para petani setempat ? . Lokasi-lokasi tersebut dapat dikategorikan sebagai agrowisata seperti Taman Strawberry di Bandung, Perkebunan Apel di Malang dll.
Pengertian Agrowisata/Agritourism yang diambil dari beberapa sumber dapat dirangkum sebagai berikut : 

  • Perpaduan antara pariwisata dan pertanian dimana pengunjung dapat mengunjungi kebun, peternakan atau kilang anggur untuk membeli produk, menikmati pertunjukan, mengambil bagian aktivitas, makan suatu makanan atau melewatkan malam bersama di suatu areal perkebunan atau taman (www.farmstop.com) . 
  • “Agricultural tourism, or agri-tourism, is one alternative for improving the incomes and potential economic viability of small farms and rural communities” (www.sfc.ucdavis.edu) 
  • Agritourism adalah sebuah alternatif untuk meningkatkan pendapatan dan kelangsungan hidup, menggali potensi ekonomi petani kecil dan masyarakat pedesaan (www.farmstop.com) 
  • Agrowisata atau agroturisme didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya (http://database.deptan.go.id) 
  • Sutjipta (2001) mendefinisikan, agrowisata adalah sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata sekaligus pertanian, dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan, peningkatan kesajahteraan masyarakat petani. 

Agrowisata ini menjadi salah satu alternatif wisata yang sangat potensial, hal ini terkait dengan event wisata ini menjanjikan sesuatu pengalaman yang berbeda dari kegiatan atau rutinitas sehari-hari yang super sibuk dan cenderung menjenuhkan. Pada agrowisata ini, pengunjung diberi pengalaman tentang bagaimana proses dari awal pembibitan sampai dengan hasil panen dan siap dikonsumsi suatu komoditas, atau proses pemerahan susu sapi hingga siap diminum seperti yang setiap hari dikonsumsi di rumah.

Agrowisata terbagi menjadi dua versi, yaitu ;
  1. Agrowisata ruangan tertutup yang menyajikan koleksi alat-alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah atau naskah dan visualisasi sejarah penggunaan lahan maupun proses pengolahan hasil pertanian. 
  2. Agrowisata diluar ruangan/ruangan tertutup berupa penataan lahan yang khas dan sesuai dengan kapabilitas dan tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem usahatani yang efektif dan berkelanjutan berikut komponen pengembangannya berupa flora dan fauna yang dibudidayakan serta teknologi pembudidayaannya mulai dari teknologi pembibitan sampai teknologi pasca panen komoditas pertanian yang khas dan bernilai sejarah, atraksi budaya pertanian setempat, dan pemandangan alam berlatar belakang pertanian dengan kenyamanan yang dapat dirasakan.
Agrowisata ruangan terbuka dapat dilakukan dalam dua versi/pola, yaitu alami dan buatan
  • Agrowisata terbuka alami dimana areal wisata yang kegiatannya dilakukan oleh masyarakat seperti yang biasa meraka lakukan seperti di Suku Baduy di Pandeglang dan Suku Naga di Tasikmalaya, Jawa Barat; Suku Tengger di Jawa Timur. 
  • Agrowisata terbuka buatan yaitu areal yang sengaja didesign untuk tujuan wisata dengan mengadopsi kawasan-kawasan yang spesifik dengan mengembangkan komoditas tertentu, penggunaan teknologi sebagai pendukungnya menggunakan teknologi masyarakat lokal yang dikolaborasikan sebagai atraksi wisata yang menarik didukung pula fasilitas yang sebagai penunjang kebutuhan masyarakat yang modern.