Serabi berasal dari bahasa sunda yaitu “sura” yang berarti besar. Serabi
atau surabi adalah salah satu makanan ringan atau jajanan pasar yang berasal
dari Indonesia. Surabi dinyatakan sebagai makanan khas jawa karena lebih
populer di pulau ini. Surabi memiliki bentuk yang mirip dengan pancake namun
lebih kecil dan tebal. Surabi umumnya terbuat dari tepung beras atau terigu yang
dibakar dengan menggunakan alat tradisional yaitu tungku dan cetakan dari tanah
liat. Jika pancake punya saus dengan berbagai pilihan rasa, kue serabi juga
memiliki kuah atau saus yang terbuat dari gula jawa sesuai dengan cita rasa
nusantara. Kuah yang terbuat dari campuran gula jawa dan santan kelapa itu,
biasa disebut dengan kinca. Dua jenis kue serabi yang terkenal dari Indonesia ,
yaitu serabi bandung dan serabi solo. Kedua serabi tersebut memiliki perbedaan,
baik dari bahan hingga penyajiannya pun berbeda. Jika serabi bandung
menggunakan tepung terigu, serabi solo menggunakan tepung beras. Selain itu
serabi bandung biasa disajikan dengan kuah dari gula jawa dan santan yang biasa
disebut kinca, sedangkan pada serabi solo santan ditambahkan ketika proses
pembuatan masih berlangsung. Selain di tanah jawa, surabi juga dapat ditemukan
di ranah minang dan betawi. Serabi betawi, yang biasa disebut kue ‘ape’
cenderung mirip dengan serabi solo yang bertekstur lembut. Sedangkan serabi
minang banyak dijumpai di Medan. Serabi ini menggunakan kuah dasar dari
campuran gula dan buah-buahan, terutama serabi kuah durian yang paling sering
dicari.
Dalam perkembangannya sekarang ini kini serabi telah memiliki banyak
pilihan variasi. Mulai dari rasa original, yaitu serabi tanpa toping yang hanya
disajikan dengan kuah kinca atau hanya dengan oncom, kini telah menggunakan
variasi toping yang beranekaragam seperti pisang, keju, cokelat, mayonnaise,
bahkan ayam dan sosis.
Soerabi Bandung Enhaii pertama kali didirikan pada tahun 2009 oleh dua
orang pengusaha yaitu Yasmar dan Andri di Padang, Sumatera Barat dengan konsep
restoran keluarga. dimulai dari keinginan untuk memiliki sebuah usaha dengan
prospek yang menjajikan maka dipilihlah bisnis makanan. Serabi bandung dipilih
sebagai menu utama karena perkembangannya yang signifikan sebagai makanan
ringan yang bisa disantap kapan saja baik itu di pagi hari, siang atau malam
dan disukai oleh oleh kalangan tua dan muda.
Nama Soerabi Bandung Enhaii sendiri diakui tidak memiliki arti khusus.
Diambil dari NHI Bandung yang memang menjadi awal mula tempat berkembangnya
serabi dari tanah pasundan. Selain itu nama Soerabi Bandung Enhaii juga
dianggap tepat untuk mempermudah pengenalan serabi khas sunda kepada khalayak
luas. Dan seiring berjalannya waktu para penggemar serabi ini punya
interpretasi sendiri atas nama Enhaii yaitu “enak aduhai”. Logonya sendiri
diinterpretasikan secara sederhana, dengan maksud mendeskripsikan seorang koki
yang siap untuk menghidangkan makanan kepada para pelanggan.
Dalam kurun waktu tiga tahun, Soerabi Bandung Enhaii telah memiliki
beberapa cabang, tiga cabang berlokasi di padang, tiga cabang di Palembang,
Riau dan Jakarta. Soerabi Bandung Enhaii sendiri memiliki 40 jenis topping
untuk serabi. Mulai dari yang tradisional yang menggunakan gula jawa, oncom,
durian, keju, coklat bahkan sampai yang menggunakan daging seperti ayam dan
sosis. Untuk menu serabi yang paling digemari adalah serabi kuah durian. Yang
membuat menu ini lebih spesial lagi adalah durian dan mayo yang diolah sendiri.
Untuk mayo sendiri, Soerabi Bandung Enhaii menyediakan dua jenis mayo, yaitu
manis dan pedas. Selain varian serabi, di restoran ini juga tersedia beraneka
ragam menu lainnya, mulai dari masakan Indonesia, Chinese dan western. Menu
yang bervariasi, harga yang terjangkau dan suasana yang nyaman menjadikan
tempat ini digemari masyarakat sebagai salah satu pilihan untuk bersantap.
Bagi anda yang tertarik untuk mencicipi soerabi Enhaii ini, silahkan
datang langsung kelokasinya di Jl Setiabudhi No 137 tepat di depan kampus
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB), yang dulu terkenal dengan nama
National Hotel Institute alias NHI.
sumber :