Agro Wisata

gambar : syarofatours.blogspot.com
Pernahkah anda berwisata ke sebuah kawasan pertanian atau perkebunan, selain kita dapat menikmati keindahan alam, kita juga diperbolehkan untuk memetik buah atau turut serta melakukan kegiatan pertanian atau perkebunan seperti mencangkul, memupuk atau bahkan ikut serta memanen hasil perkebunan dengan para petani setempat ? . Lokasi-lokasi tersebut dapat dikategorikan sebagai agrowisata seperti Taman Strawberry di Bandung, Perkebunan Apel di Malang dll.
Pengertian Agrowisata/Agritourism yang diambil dari beberapa sumber dapat dirangkum sebagai berikut : 

  • Perpaduan antara pariwisata dan pertanian dimana pengunjung dapat mengunjungi kebun, peternakan atau kilang anggur untuk membeli produk, menikmati pertunjukan, mengambil bagian aktivitas, makan suatu makanan atau melewatkan malam bersama di suatu areal perkebunan atau taman (www.farmstop.com) . 
  • “Agricultural tourism, or agri-tourism, is one alternative for improving the incomes and potential economic viability of small farms and rural communities” (www.sfc.ucdavis.edu) 
  • Agritourism adalah sebuah alternatif untuk meningkatkan pendapatan dan kelangsungan hidup, menggali potensi ekonomi petani kecil dan masyarakat pedesaan (www.farmstop.com) 
  • Agrowisata atau agroturisme didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya (http://database.deptan.go.id) 
  • Sutjipta (2001) mendefinisikan, agrowisata adalah sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata sekaligus pertanian, dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan, peningkatan kesajahteraan masyarakat petani. 

Agrowisata ini menjadi salah satu alternatif wisata yang sangat potensial, hal ini terkait dengan event wisata ini menjanjikan sesuatu pengalaman yang berbeda dari kegiatan atau rutinitas sehari-hari yang super sibuk dan cenderung menjenuhkan. Pada agrowisata ini, pengunjung diberi pengalaman tentang bagaimana proses dari awal pembibitan sampai dengan hasil panen dan siap dikonsumsi suatu komoditas, atau proses pemerahan susu sapi hingga siap diminum seperti yang setiap hari dikonsumsi di rumah.

Agrowisata terbagi menjadi dua versi, yaitu ;
  1. Agrowisata ruangan tertutup yang menyajikan koleksi alat-alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah atau naskah dan visualisasi sejarah penggunaan lahan maupun proses pengolahan hasil pertanian. 
  2. Agrowisata diluar ruangan/ruangan tertutup berupa penataan lahan yang khas dan sesuai dengan kapabilitas dan tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem usahatani yang efektif dan berkelanjutan berikut komponen pengembangannya berupa flora dan fauna yang dibudidayakan serta teknologi pembudidayaannya mulai dari teknologi pembibitan sampai teknologi pasca panen komoditas pertanian yang khas dan bernilai sejarah, atraksi budaya pertanian setempat, dan pemandangan alam berlatar belakang pertanian dengan kenyamanan yang dapat dirasakan.
Agrowisata ruangan terbuka dapat dilakukan dalam dua versi/pola, yaitu alami dan buatan
  • Agrowisata terbuka alami dimana areal wisata yang kegiatannya dilakukan oleh masyarakat seperti yang biasa meraka lakukan seperti di Suku Baduy di Pandeglang dan Suku Naga di Tasikmalaya, Jawa Barat; Suku Tengger di Jawa Timur. 
  • Agrowisata terbuka buatan yaitu areal yang sengaja didesign untuk tujuan wisata dengan mengadopsi kawasan-kawasan yang spesifik dengan mengembangkan komoditas tertentu, penggunaan teknologi sebagai pendukungnya menggunakan teknologi masyarakat lokal yang dikolaborasikan sebagai atraksi wisata yang menarik didukung pula fasilitas yang sebagai penunjang kebutuhan masyarakat yang modern.