Agritourism bermula
dari ecotourism. Ecotourism adalah yang paling cepat bertumbuh
diantara model pengembangan pariwisata yang lainnya di seluruh dunia, dan
memperoleh sambutan yang sangat serius. Ecotourism dikembangkan di
negara berkembang sebagai sebuah model pengembangan yang potensial untuk
memelihara sumber daya alam dan mendukung proses perbaikan ekonomi masyarakat
lokal. Ecotourism dapat menyediakan alternatif perbaikan ekonomi ke
aktivitas pengelolaan sumber daya, dan untuk memperoleh pendapatan bagi
masyarakat lokal ( U.S. Konggres OTA 1992).
Agrowisata
merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro)
sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman
rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan
agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, kita bisa
meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta
memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang
umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya.
Objek
agrowisata yang telah berkembang dan tercatat dalam basis data Direktorat
Jenderal Pariwisata 1994/1995 terdapat delapan propinsi yaitu Sumatera Utara,
Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Tengah, dan
Kalimantan Barat. Objek agrowisata umumnya masih berupa hamparan suatu areal
usaha pertanian dari perusahaan-perusahaan besar yang dikelola secara
modern/ala Barat dengan orientasi objek keindahan alam dan belum menonjolkan
atraksi keunikan/spesifikasi dari aktivitas lokal masyarakat. Diantara objek
agrowisatawisata tersebut seperti berikut:
Kebun Raya Bogor
Kebun
Raya Bogor didirikan 18 Mei 1817 yang semula bernama Islands Plantentuin te
Buitenzorg. Pengelolaannya kini di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoneia
(LIPI) yang menitikberatkan pada bidang pendidikan dan penelitian daripada
untuk rekreasi. Kebun Raya Bogor dengan luas 87 hektare berfungsi untuk
melestarikan tumbuh-tumbuhan secara ex situ (memindahkan tanaman dari tempat
asalnya ke tempat baru dengan dibuat sesuai dengan tempat asalnya).
Taman Anggrek Indonesia Permai, Jakarta
Taman
ini lokasinya berdekatan dengan Taman Mini indonesia Indah (TMII). Pengunjung
dapat menikmati keindahan berbagai jenih anggrek dalam kaveling-kaveling
khusus. Taman ini juga menawarkan paket khusus budi daya anggrek bagi mereka
yang berminat dan sarana penelitian untuk pengembangan budidaya tanaman
anggrek.
Taman Bunga Nusantara, Cipanas, Jawa Barat
Taman
Bunga Nusantara yang dibuka September 1995 dengan luas kawasan 35 hektare.
Lahan 25 hektare untuk tanaman hias dan berbagai macam pohon dengan koleksi
lebih dari 300 varietas yang dikumpulkan dari berbagai benua. Di taman ini
terdapat tempat khusus yang ditanami jenis tanaman tertentu, seperti taman
mawar, taman bougenvill, dan taman palem.
Taman Buah Mekarsari (TBM), Cileungsi, Jawa Barat.
Taman
Buah Mekarsari diresmikan Oktober 1995. Tujuan pembangunan TBM adalah
menciptakan kebun hortikultura dengan teknologi canggih sebagai kebun
percobaan, kebun produksi, dan objek agrowisata. TBM memiliki lahan 264 hektare
dengan rancangan pola tanam menyerupai bentuk daun lamtorogung, yang dianggap
sebagai tanaman serba guna dan sebagai pelestari lingkungan hidup.
Oceanarium
Objek
agrowisata perikanan yang terdapat di Indonesia adalah Sea World yang memiliki
oceanarium, berlokasi di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Oceanarium mulai
beroperasi Mei 1994 menyajikan kehidupan alam di bawah laut dan aneka
ragam hewan laut seperti hiu, ikan pari, penyu, dan ratusan jenis ikan yang
dapat dilihat melalui terowongan pada kolam raksasa yang terbuat dari kaca.
Taman Akuarium Air Tawar (TAAT)
Taman
Akuarium Air Tawar (TAAT) diresmikan April 1994 berlokasi di Taman Mini
Indonesia Indah (TMII), TAAT dibangun dengan gedung berbentuk lingkaran yang
terdiri dari dua lantai seluas 5.500 M2 dengan
atap berbentuk kubah berwarna hijau.
Taman Burung TMII
Taman
burung ini berlokasi di TMII Jakarta dengan luas taman 6 hektare dan memiliki
267 jenis burung yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan 16 jenis
burung yang bukan asli Indonesia. Di taman burung ini terdapat dua rangkaian
kubah, yaitu kubah barta yang menjadi tempat jenis-jenis burung dari Indonesia
Barat dan kubah timur yang berisi koleksi burung dari kawasan Indonesia Timur.
Taman Anggrek Ragunan
Taman
anggrek Ragunan (TAR) merupakan aset Pemda DKI Jakarta dengan luas lahan
sekitar 5 ha, dikelola oleh Dinas Pertanian DKI Jakarta. TAR menjadi
salah satu objek Agrowisata, yang berfungsi sebagai: tempat wisata, tempat
berlangsungnya aktivitas agribisnis tanaman anggrek baik dalam bentuk tanaman
maupun bunga potong, dan sebagai sarana untuk mempelajari seluk beluk
pemeliharaan anggrek.
Balai Benih Ikan Ciganjur
Balai
Benih Ikan Ciganjur merupakan lahan milik Pemda DKI Jakarta dengan luas lebih
dari 10 ha. Balai ini dikelola oleh Dinas Perikanan yang kegiatannya, antara
lain: pembenihan ikan, pemeliharaan ikan dan secara berkala diadakan atraksi lomba
memancing. Selain itu, sebagian lahan ini juga dimanfaatkan oleh para petani
ikan yang mengusahakan ikan konsumsi dan ikan hias.
Taman Margasatwa Ragunan
Adalah
Kebun Binatang milik Pemerintah DKI Jakarta yang berdiri di atas tanah seluas
lebih kurang 135 ha. Di dalamnya terdapat koleksi satwa sebanyak lebih kurang
3.200 ekor. Pada saat ini masih dalam tahap proses penataan dan pembangunan
untuk terwujudnya Kebun Binatang yang baik sebagai sarana rekreasi, pendidikan,
penelitian, dan konservasi fauna dan flora.